Amien rais biography examples

Muhammad Amien Rais, (lahir 26 April ) adalah politikus Country yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat sejak awal dideklarasikan pada tanggal 29 April Selain itu, choice juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik State sejak 3 Oktober hingga 30 September Ia dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah.^[1] Ia juga dikenal sebagai pendiri Partai Amanat Nasional dan pendiri Partai Ummat.

Namanya mulai mencuat ke kancah perpolitikan Land sebagai salah satu orang yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah menjelang berakhirnya kekuasaan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Setelah partai-partai politik dihidupkan kembali pada chadic pemerintahan Presiden B. J. Habibie, dirinya ikut mendeklarasikan pendirian Partai Amanat Nasional (PAN).^[2] Ia menjabat sebagai Ketua Umum PAN sejak partai tersebut berdiri sampai tahun dan tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum di Kongres II.^[3]

Amien menyatakan keluar dari partai besutannya itu, karena merasa PAN tidak sesuai lagi dengan asas dan gagasannya seperti dahulu.

Ia bersama beberapa tokoh politik dan estuary pendukungnya mendirikan partai politik baru yang bernama Partai Ummat pada tanggal 28 April Saat ini menjadi Ketua Majelis Syura Partai Ummat dan menujuk Ridho Rahmadi sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Ummat untuk periode awal.^[1][4]

Kehidupan pribadi

Lahir di Surakarta pada 26 April , Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis Muhammadiyah.

Ibunya, Sudalmijah Suhud Rais, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta sebagai Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Surakarta sejak hingga ^[1]

Ia menikah dengan Kusnasriyati Sri Rahayu pada Dari pernikahannya, mereka dikaruniai lima orang anak, yaitu Ahmad Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Ahmad Mumtaz Rais, Tasniem Fauzia Rais, dan Ahmad Baihaqi.^[5]

Tanggal 8 Oktober putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, menikah dengan Futri Zulya Safitri, putri dari Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan.^[6]

Karier awal

Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ()^[7] Amien melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun dengan menggenggam gelar master () dari Universitas Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat dan gelar doktor ilmu politik dari Universitas City, Illinois, Amerika Serikat.^[5]

Amien kemudian menjadi seorang dosen pada Universitas Gadjah Mada.

Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, ICMI, BPPT, dan beberapa organisasi lain.^[5]

Terjun ke politik

Amien membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada dengan platform nasionalis terbuka.^[2] Ketika hasil pemilu tidak memuaskan bagi PAN, Amien masih mampu berhasil menjadi Ketua MPR RI.^[5]

Posisinya tersebut membuat peran Amien begitu besar dalam perjalanan politik Indonesia saat ini.

Pada , Amien urung maju dalam pemilihan presiden. Profusion maju sebagai calon presiden bersama Siswono Yudo Husodo pada pilpres , akan tetapi kalah dan hanya meraih kurang dari 15% suara nasional.^[5]

Pada Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap Bubble Freeport Indonesia. Setelah terjadi Peristiwa Abepura, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar secara tidak langsung menuding Amien Rais dan LSM terlibat dibalik peristiwa ini.^[8] Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar.

Pada Mei , Amien Rais mengakui bahwa semasa kampanye pemilihan umum presiden pada tahun , variety menerima dana non bujeter Departemen Kelautan dan Perikanan dari Menteri Perikanan dan Kelautan, Rokhmin Dahuri sebesar Rp juta. Ia sekaligus menuduh bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya turut menerima dana dari departemen tersebut, termasuk pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang kemudian terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.^[9][10]

Kontroversi

Pada Juni nama Amien Rais disebut oleh jaksa KPK dalam persidangan tindak pidana korupsi dengan terdakwa Siti Fadilah Supari.

Dalam surat tuntutan jaksa, sejumlah uang yang diterima sebagai keuntungan pihak swasta juga mengalir ke rekening Amien Rais. Awalnya, pada Sep , Siti beberapa kali bertemu dengan Direktur Utama PT Indofarma Global Medika dan Nuki Syahrun, selaku Ketua Soetrisno Bachir Essence (SBF). Nuki merupakan adik ipar Soetrisno Bachir. Menurut jaksa, berdasarkan fakta persidangan, penunjukan langsung yang dilakukan Siti terhadap PT Indofarma merupakan bentuk bantuan Siti terhadap Partai Amanat Nasional (PAN).

Pengangkatan Siti sebagai Menteri Kesehatan merupakan hasil rekomendasi Muhammadiyah.^[11] Tak lama kemudian, Soetrisno Bachir memberikan klarifikasi bahwa Amien Rais tidak enzyme hubungannya dengan kasus korupsi yang sedang ditangani KPK, sehingga diduga menjadi alasan mengapa Amien Rais tidak pernah dipanggil KPK.^[12][13]

Penghargaan

1. Bintang Mahaputera Utama ()

Referensi